Postingan

Mamandaku, Kartiniku

Gambar
  foto: kiriman Alex F Pagi ini masih kulihat senyummu Walau tak seindah kala itu, karena barisan gigimu yang sudah tidak sempurna lagi, n amun senyummu masih terus mekar di hati kami anak–anak dan cucu Hari ini di kala kami mengenang sang pejuang asa para wanita, dengan semboyan “Habis gelap terbitlah terang “ Yang kadang dilupakan jasanya  oleh kaum perempuan masa kini, Kau masih tetap jadi Kartini kami yang tak lelah berjuang dalam  derap langkah yang sudah rapuh  karena usiamu. Dalam pandangan matamu yang sudah memudar dalam kabur  Dalam ruang dan gerakmu yang terus terbatas Doa  dan harapmu bagi kami masih terus membara Lantunan doa dalam sisa–sisa kekuatan yang masih Tuhan beri selalu dipanjatkan Harapan untuk keberhasilan anak – anak dan cucu  selalu dikumandangkan Jejak juangmu telah berbuah manis bagi kami Walau sebagai oran tua tunggal setelah Tuhan memanggil pulang papa tercinta Kini kami semua dalam kesibukan kami ...

Hari Kartini

Gambar
https://spn.or.id/  Hari Kartini.... Tentangmu wanita tangguh pahlawan Nasional Juga tentangku pejuang asa dan wanita tangguh saat ini Tertulis kalimat habis gelap terbitlah terang yang kian menjadi senter juang dan fondasi kepemimpinan bagi kami wanita bumi Tersingkap bait demi bait dari pesanmu Terenda dan terajut pesan dalam tiap untaian kata-katamu Kata yang sarat dan penuh makna Kartiniku...Masa kini mungkin kau dalam sejarah Dengan kesibukan ambigu kaummu seakan melupakanmu, Terlupakan pula akan sebuah perilaku  Oh Kartini.... Dengan tulisanmu kau tebarkan seberkas cahaya Kuyakini bahwa dirimu dengan literasimu kini membuka kebebasan karya bagi kami para wanita Bukan hanya pada keseteraan namun pada jati diri negeri Kaulah inspirasi sampena hati wanita bumi Kartiniku... Jejak juangmu telah berbuah manis Kini tak ada lagi wanita yang menderita Tak ada lagi wanita yang dibatasi dimedan kerja Kerena sekat pembatas itu telah kau robohkan Kini semua wanita telah bahagia karen...

Via Dolorosa

Gambar
https://standtojesus.me/ Subuh menyapa di Getsemani bisu disaksikan kokok ayam Logam tiga puluh keping perak dihitung Ciuman diberi,massa ramai berkeliaran Siksaan diaplikasikan... Jalan panjang ditempuh, disandangnya salib berat Cambuk melayang,tawa terbang berkeliaran ke sana - ke mari Cibir mencibirkan tak kunjung katup Pengadilan kehormatan jadi ramai diperdagangkan Teriakan salibkan dia... salibkan dia dikumandangkan  Jauh didepan Golgota menanti Jauh dalam kedekatan menuju Bapa Kesengsaraan via Dolorosa Jembatan Tuhan terbentang Melalui aksi nyata langit mendung dalam tabir bait Allah terbuka  Via Dolorosa... Bapa mengampuni, dan pengampunan mengalir Mengalir melalui luka yang dibuat oleh kita sendiri Mengalir melalui ejekan,kutukan dan pukulan Mengalir melalui dunia yang fana dan terbuang sumber mata air yang menyembuhkan  Mengarungi dunia orang mati Merasakan sakit bumi yang kering Mengikat bumi dengan cinta sorga Mengalirkan cinta,memberi harapan baru bagi umat C...

Kualitas Isian Waktu Liburan

Gambar
Merdana S. Ora (MC) Seperti artikel sebelumnya saya menuliskan bahwa libur adalah masa yang ditunggu semua orang. Liburan kali ini sangat menyenangkan karena ada banyak hal yang dapat dilakukan baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Libur kali ini membuka banyak peluang untuk bisa bekerja dan belajar. Bekerja membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah seperti membersihkan halaman rumah,memberi makan ternak dan beberapa pekerjaan lainnya. Dan saya juga belajar untuk mengaplikasikan ilmu pada lingkungan sosial masyarakat. Sedikit berbagi tentang pengaplikasian ilmu pada lingkungan sosial masyarakat seperti mengantar acara pada acara-acara sederhana dengan melihat perubahan dari masa ke masa. Sampai di sini sedikit cerita tentang awal saya menjadi seorang Master of Ceremony (MC) yang di-Indonesiakan menjadi Penata/Pemandu Acara. Sebagai pemula tampilan   sederhana hingga masih tetap mendapatkan kepercayaan sampai sekarang walaupun masih belum sempurna seperti harapan masyarakat....

Yesus Menderita Demi Komitmen Mempertahankan Kebenaran

Gambar
sumber: https://www.istockphoto.com/  Yesus Menderita Demi Komitmen Mempertahankan Kebenaran   Tak semudah ku bayangkan Tak semulus ku pikirkan Tak secerah ku harapkan Tak seindah ku impikan Yesus harus menanggung resiko yang besar namun tidak mundur Yesus memilih kebenaran dari pada kenyamanan Yesus melakukan semua demi mempertahankan kita untuk tetap menjadi milikNya Waktu terus merambat Derita pun semakin terasa Maut makin dekat menjemput dan  mengajak Yesus mengarungi kedalamannya Yesus menderita untuk kita yang lemah Menjadi teladan kebenaran Penderitaan-Nya terurai dalam ketulusan, kepasrahan, kelembutan,dan ketegaran Oh Yesus ampuni kami... Di tiap langkah juang kami lebih memilih kenyamanan daripada keadilan Dalam kelemahan kami memerlukan pembaharuan untuk dapat berjejak pada kebenaran Penderitaan-Mu menjadi alarm untuk kami menolak dosa dan kepalsuan Membawa terang di tengah dunia, membangun komitmen dan memperjuangkan panji Kemenangan dalam iman Meninggalk...

Fuaboon Sufa'

Gambar
  foto: Merdana S Ora Fuaboon Sufa' Anbi noka' kiku oras maans ii npisar Au 'ait au mataak he 'kius ma 'eik au 'nimak he 'reo Au 'kumain ma 'huum a'moe natuin ho masam Fuaboon suuf umub Oras ain ii nfuu neu-mneem au 'nabeen 'iit foo arekot na'ko ho sufam re' natfe'i he nfee neu pah-pinan ia Oh fuaboon suuf umub... Oras hai mkius ma mipeen ko hai mhuum a'moe ma hai neekm ein anmarinan Hai neekm ein natfe'in he mireta' Uisneno in a'mo'en arekot Hai mimnau ma mibera Uisneno In manekan nbi hai 'niimn ein. Es naan ate hai neekm ein na'ait ok ma ha mi'bees, Pures ma mi'naeb Uisneno In manekan nok neek marine re' ka natfeek niit fa. Mumaas piut fuaboon suuf umub. Nekmese 5 April 2025 Penulis: Merdana S. Ora✍️ (Mencoba menulis dengan bahasa ibu/daerah/lokal walaupun belum sempurna) Terima kasih.

Senja di Kahore

Gambar
  foto: Alex F SENJA Di atas   hamparan pasir putih di sebuah negeri tersembunyi Kupandang ombak yang berkejaran menyentuh pasir putih Dihiasi warna jingga matahari di ufuk Barat yang hampir terbenam. Ah, senja itu datang lagi, menyapa dua insan yang sedang  menikmati indahnya karya Tuhan Dalam rasa syukur yang tiada henti, yang dilantunkan dalam doa–doa kita Aku dan dirimu sadar bahwa tak ada yang abadi di dunia ini Layaknya matahari yang akan terbenam di ufuk Barat Senja mengajarkan kita bahwa pada akhirnya segala sesuatu akan berakhir Senja mengajarkan bahwa kita harus bersyukur untuk hari indah  yang sudah kita lalui bersama Senja mengajarkan kita untuk selalu berefleksi untuk semua yang sudah karyakan hari ini Ah, senja pasti akan berlalu menjadi gelap, Tapi kuingin cinta kita tetap abadi selamanya Ingin kutitipkan rindu ini dalam doa yang sungguh pada Sang Khalik Biar abadi selamanya, aku rindu…      Penulis:  Alexander Faot