Kualitas Isian Waktu Liburan

Merdana S. Ora (MC)


Seperti artikel sebelumnya saya menuliskan bahwa libur adalah masa yang ditunggu semua orang. Liburan kali ini sangat menyenangkan karena ada banyak hal yang dapat dilakukan baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Libur kali ini membuka banyak peluang untuk bisa bekerja dan belajar. Bekerja membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah seperti membersihkan halaman rumah,memberi makan ternak dan beberapa pekerjaan lainnya. Dan saya juga belajar untuk mengaplikasikan ilmu pada lingkungan sosial masyarakat.

Sedikit berbagi tentang pengaplikasian ilmu pada lingkungan sosial masyarakat seperti mengantar acara pada acara-acara sederhana dengan melihat perubahan dari masa ke masa. Sampai di sini sedikit cerita tentang awal saya menjadi seorang Master of Ceremony (MC) yang di-Indonesiakan menjadi Penata/Pemandu Acara. Sebagai pemula tampilan sederhana hingga masih tetap mendapatkan kepercayaan sampai sekarang walaupun masih belum sempurna seperti harapan masyarakat.

Nah....terasa lucu namun berkesan.

Awalnya  suka sekali tampil di depan untuk Menyanyi Vokal Group dan baca puisi pada kebaktian umum atau pada saat acara penguburan jenazah dan dari situ mental saya terlatih. Beberapa kali saya melakukan hal itu maka ada seorang Guru hebat saat di sekolah dan Bapa Kecil atau akrab kami kenal dengan Pak Roni, dalam lingkup keluarga melihat itu maka ada rasa percaya hingga memberi kepercayaan untuk mengantar acara  saat pemakaman almarhumah Lauda Ora dan resepsi nikah sederhana Oky Nakmofa.

Yayayaya.....apa rasanya ketika anak kecil pertama kali tampil?

Wah jantung berdebar kencang serasa mau tolak tapi takut bapak marah. Sebelum melakukan aksi berulang kali saya bertanya berulang-ulang kali dan mencatat bahkan berdiri di depan cermin dan mulai mempraktikkan.

Puji Tuhan awal yang baik mengantar acara terlewati dan mulai perlahan mencoba pada acara ulang tahun dan syukuran sidi tapi tetap sebelum tampil pasti tanya banyak di bapak .

Beberapa kali saya dipercayakan lagi pada resepsi dan syukuran nikah ternyata mental makin bertambah namun pada satu titik saat syukur pernikahan Dr.Owen Edwards, Ph.D dan Kirsten Culhane, BA (Hons) di Umi Nii Baki saat tiba pada penjemputan untuk  menyampaikan sambutan, saya keliru menyebut gelar akademik seseorang yang akan menyampaikan sambutan. Prof. Dr. Charles Grimes, Ph.D; disebutkan dengan doktorandus; dan saya segera meralat, gara-gara gugup, beta minta ma’af! 

Walaupun salah berulang kali namun saya terus mencoba hingga kali kedua acara syukuran nikah di Umi Nii Baki (dokter hewan Rio & dokter Murni) yang dihadiri ribuan orang waktu itu tapi sedikit di zona nyaman dan berkelanjutan terus hingga saat ini.

Singkat cerita tentang awal saya sebagai seorang MC dan saya lanjut cerita tentang pengalaman pengaplikasian ilmu pada masa liburan kali ini yang berkaitan dengan antar acara juga. hehe.

Di tahun 2025 ini dimulai dengan mengantar acara pemakaman, syukuran sidi, syukur pensiun hingga acara adat dan syukuran nikah. Semua acara ini tidak terlepas dengan tanya jawab melalui WhatsApp kepada bapak guru.

Sempat berpikir kalau nanti bapak marah tapi ingatan tertuju pada sebuah pepatah tua yang mengatakan malu bertanya sesat di jalan, maka saya kuatkan hati untuk terus bertanya tanpa pikir panjang menganggu atau tidak? Puji Tuhan bapak selalu memberikan jawaban yang baik.

Pada tanggal 7-8 April 2025 kemarin saya mendapat kepercayaan untuk mengantar acara adat dan syukuran nikah menurut hukum adat perkawinan.

Saya diberitahukan beberapa hari sebelum. Setelah diberitahu hal yang sama saya lakukan yakni bertanya kepada guru Mata Pelajaran MC saya walaupun saat itu dia bertugas di So'e. Hal itu saya lakukan melalui WA dan dia memberikan jawaban yang baik.

Saat tiba waktunya kedua keluarga besar bertemu pada kediaman mempelai perempuan dengan tuturan ritual adat dari jubir, lalu diterima dan dipersilahkan duduk dan menikmati sirih-pinang dan kapur lalu saya memulai mengantar acara adat.

Acara adat berlangsung. Selesai saya mengantar acara syukuran adat hingga malam pertama berakhir dengan baik bahkan hari kemarin pun terselesaikan dengan baik.

Satu pengalaman menarik ketika selesai acara dan mendapatkan komentar positif secara spontan dari audiens atau tamu undangan.

Menjadi pembelajaran bahwa nilai hanya formalitas di atas kertas tapi penilaian sesungguhnya adalah ketika pengaplikasian di lingkungan masyarakat. Jangan pernah berpikir untuk berhenti mencoba ketika mendapatkan respon negatif karena menjadi pembaharuan untuk menjadi lebih baik ditiap tahap dan jangan berpikir kita orang muda. Di mana ada kesempatan pergunakanlah dengan baik untuk hal-hal positif perlu untuk membawa diri dengan baik yakni membangun kedekatan dengan siapa saja.

Apabila kita bijak dan membawa diri dengan rendah hati maka kepercayaan akan datang dan kita akan dihargai walaupun kita orang muda.

Kalau bukan kita siapa lagi, bukan sekarang kapan lagi..

Terima kasih untuk tiap kepercayaan dan babakan pembelajaran.


Penulis: Merdana S. Ora

Nekmese, 09 April 2025

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat ibu Guru pada Jalan yang dilalui Bagai si Anak Tiri

Catatan tentang Kebun Kelapa pada Penulis Pemula

Menulis untuk Berterima kasih