Jumatku Sibuk Sabtu Pagiku Sepi

Jumatku Sibuk Sabtu Pagiku Sepi



Jumat, sembilan belas juni dua ribu dua puluh, hari yang tersibuk dalam bulan Juni ini. Harus bersama para orang tua siswa khususnya siswa Kelas VI dalam rangka pengumuman hasil Ujian Sekolah. Ya, akhirnya hasil itu dapat disampaikan kepada para orang tua. Mereka menerima hasil tanpa tepuk tangan kebahagiaan. Para siswa tersenyum saja mendengar hasil akhir dari seluruh kerja bersama gurunya dengan dukungan orang tuanya.
Sementara itu para guru kelas menanti di kantor sekolah dengan tumpukan adminstrasi kelas dan administrasi pembelajaran yang mesti mendapatkan pengesahan kepala sekolah. Walau hanya membubuhkan tanda tangan, tokh itu harus dilewati lembar per lembar. Makan waktu? Ya. Harus diselesaikan, walau akhirnya diketahui ada yang keliru dan mesti dikerjakan ulang.
Puji Tuhan! Semua berakhir sebelum tengah hari. Kami saling menyapa tanpa pisah sementara secara fisik untuk memasuki masa libur akhir tahun pelajaran. Walau liburan, tetapi harus bekerja menyiapkan segala perangkat pembelajaran memasuki tahun pelajaran baru.
Semua berlibur sambil bekerja. Pengelola keuangan sekolah, mesti mengerjakan pembelanjaan barang yang belum sempat dan mempercepat tugas pelaporan keuangan berhubung lonceng dana BOS Tahap II telah ditabuh, tanda bahwa sudah ada di rekening.
Jika dana BOS sudah ada di rekening, mengapa menunda mengambilnya? Kecermatan dan ketelitian harus tetap menjadi perhatian dalam mengerjakan laporan keungan. Percepat laporan boleh saja dilakukan, tetapi harus tetap memperhatikan aspek akurasinya.
Operator sekolah berganti person. Pergantian ini terjadi karena operator sebelumnya dipindahtugaskan sesuai surat keputusan Bupati. Sebagai pelaksana mesti mengikuti keputusan itu. Jadi, operator sekolah mesti diganti dan untuk itu harus pula melaporkan diri ke Operator Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas ini harus segera dilakukan oleh karena updating data-data dapodik tidak mengenal masa liburan.
Operator bekerja dalam masa liburan. Bekerja di rumah dan jika perlu ke sekolah atau ke Dinas Pendidikan Kabupaten.
Siang harinya ketika di rumah, saya masih harus bekerja untuk satu pasal terakhir dari Kitab Kejadian yang telah dibuatkan konsepnya oleh tim konseptor. Tugas ini sungguh berat.
Begtu tugas selesai, sudah ada jemputan oleh satu keluarga dalam rangka percakapan persiapan untuk pernikahan sepasang kekasih. Percakapan itu berlangsung di rumah keluarga calon pengantin perempuan. Saya menunda sebentar untuk tidak bersama dengan keluarga ini dalamm perjalanan ke kampung sebelah. Saya baru menyusul dengan kendaraan sendiri dan tiba di sana sekitar pukul 18.30-an waktu setempat. Ketika saya tiba mereka sudah sedang santai, pertanda percakapan itu telah berakhir. Dan, pernikahan yang sedianya berlangsung awal Juli, ditunda sampai Agustus.
Malam yang melelahkan. Saya pun tertidur pulas.
Sabtu pagi ini terasa sepi. Setelah mengikuti ibadah pagi di dalam lingkungan rayon pelayanan, masih ada rapat mingguan MJ. Saya urung hadir. Ada tamu yang mesti dilayani dari sekolah. Masih ada satu hal kecil dari administrasi kelas keliru dibuat oleh guru kelas sehingga saya dan si guru mesti koordinasikan untuk diselesaikan di hari terakhir tahun pelajaran ini.
Selanjutnya saya masih bersama tamu lain yang mengundang untuk satu acara yang ada hubungannya dengan hukum adat pindah nama keluarga (nono). Saya menyatakan akan mencoba menata waktu untuk bisa hadir.
Lalu, akhirnya Sabtu Pagi Sepi ini mesti saya bayar dengan membaca sejumlah tulisan yang meminta editing. Ha ha... Jadinya tidak sepi. Sepi suasananya, tapi jemari di dua belah tangan ini sudah semestinya berteriak minta tolong untuk beristirahat. Otak ini pun maunya beristirahat dari olah pikir. Tapi, benak ini terus menggelorakan kerja. Besok sudah ada tugas baru menanti di Lelogama. Mesti berangkat jauh ke pedalaman arah Utara pulau Timor. Jadi, kerja dan kerja selama masih bisa bekerja.
Ha ha... Sabtu Pagi yang sepi ini menjadi tidak sepi. Padahal bila sepi ini benar-benar terjadi, saya bisa menepi ke tepian istirahat.
Nah, istirahat tetap diperlukan untuk kesegaran (fresh). Ya, untuk itulah harus keluar dari ruang semedi dimana berserakan buku, kertas, kalimat dalam paragraf, kata dan diksi, serta tanda-tanda baca. Mereka akan tinggal sebentar di sini sampai saya menyapa lagi sesudah saya pulang dari Lelogama.

ha ha...
Selamat berakhir pekan para sahabat.

Koro'oto, 20 Juni 2020

Komentar

  1. Itu semua bagian dari tugas muliah pak Rony dan nanti digaji khusus oleh Tuhan. Selamat berakhir pekan dan selamat terus berkarya. Tuhan memberkati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih telah membaca tulisan saya, dan mengirim doa. Tuhan mendengarkan doa umat-Nya

      Hapus
  2. Siap buat buku ajar?...Silahkan sy tunggu kunjungan baliknya di www.sarastiana.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Sarastiana sudah sangat ahli, saya masih terus mencoba untuk menegakkan kepala dengan bantuan tongkat jemari yang masih berkutat di area mengais-ngais. Terima kasih, telah membaca dan mengirim link. Saya suka blognya pak Sarastiana yang makin ilmiah.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat ibu Guru pada Jalan yang dilalui Bagai si Anak Tiri

Catatan tentang Kebun Kelapa pada Penulis Pemula

Menulis untuk Berterima kasih