Nuansa Pagi di Sekolah Tempat Mengabdi

Salam jabat sebagai kebiasaan di sekolah


Pagi ini, Rabu (26/2) seperti biasa, saya harus bangun jam 5 pagi, melakukan rutinitas sebagai ibu rumah tangga (IRT) , melakukan pekerjaan di dapur, menyiapkan sarapan hingga bersiap diri untuk pergi ke sekolah. Tidak lupa sarapan pagi biar semangat beraktivitas.

Ketika memasuki lokasi sekolah  kira-kira dalam jarak  50 meter saya melihat anak-anak sudah banyak yang berada di lokasi sekolah. Mereka antusias membersihkan halaman sekolah, ada yang memegang tempat sampah, memungut sampah, ada yang menyapu, dan mengepel. Kelihatannya mereka sangat serius melakukan semua aktivitas itu. 

Saya dengan penuh semangat melangkahkan kaki memasuki halaman sekolah. Saya berdiri tepat di depan pintu gerbang, saya melakukan presensi simpegnas. Saya  tersenyum manis karena pagi ini presensi tidak eror seperti hari-hari lainnya. 

Setelah melakukan presensi simpegnas saya melihat ternyata  seorang guru telah berdiri di ujung ruang kelas VI. Ia sedang memantau dan mengarahkan anak-anak yang sedang beraktivitas. Nama rekan guru ini,  Septi, Guru kelas IV yang piket hari ini, sehingga ia datang lebih awal dari kami yang lain. 

Saya masuk ke ruang kelas II, karena hari ini saya mengajar di kelas II. Tak berselang lama kemudian saya mendengar bunyi lonceng tepat pukul 07.15  tanda bahwa apel pagi akan segera dilaksanakan. Saat itu guru-guru sudah lengkap 9 orang hadir di sekolah. 

Mendengar bunyi lonceng, anak-anak sebagai peserta didik melangkahkan kaki menuju lapangan. Ada yang   berlari, ada yang berjalan , ada yang sudah berdiri tepat pada barisan kelas masing-masing. 

Pemimpin mulai memberikan aba-aba, merapikan barisan. Keika barisan terlihat rapi, maka pemimpin mengistirahatkan semua peserta apel pagi  dan memberi kesempatan kepada guru piket memberikan arahan di pagi hari. Piket berterima kasih atas kerja sama yang baik yang telah terjadi sehingga halaman sekolah, ruang kelas serta kamar kecil dan tanaman bunga  di lokasi sekolah sudah dirapikan.  

Anak-anak juga tidak ada yang terlambat. Setelah doa bersama, anak-anak maju ke depan untuk melakukan salam kepada kami guru-guru. Demikianlah pembiasaan yang telah kami lakukan di sekolah kami, untuk membentuk karakter peserta didik sesuai profil pelajar Pancasila. 

Anak-anak nampak berbaris rapi, dengan sabar menunggu giliran untuk menyalami guru-guru. Sambil berbaris menuju kelas masing-masing dengan tertib. Setelah semuanya melakukan salam, kami guru-guru menuju ke kelas masing-masing untuk memulai aktivitas pagi ini




Penulis: Tathy Amnifu
Editor: Admin

Komentar

  1. Pembiasaan yang baik yang terkadang tergerus zaman, terus berkarya ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak guru. Salam semngat buat kita

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat ibu Guru pada Jalan yang dilalui Bagai si Anak Tiri

Catatan tentang Kebun Kelapa pada Penulis Pemula

Menulis untuk Berterima kasih