Nuansa Perjalan dari Rumah ke Sekolah

 

Alex Faot

Nuansa Perjalanan dari Rumah ke Sekolah

Hari ini, Rabu (26/2/25) saya berkesempatan menceritakan nuansa perjalanan dari rumah ke sekolah. Karena itu ijinkan saya untuk menguraikannya. Perjalanan ini dimulai sejak pukul 06.00 WITa. Sebagai rute harian saya  selama kurang lebih 3 tahun sejak bulan Juli tahun 2022 sampai saat ini. Pada setiap pagi hari  saya mengantar anak nomor dua ke SMA Kristen Kasih Karunia. SMA ini berada di Jalan Timor Raya Km 25, RT 13, RW 006 desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Alexna nama anak saya. Setiap pagi kami akan selalu merasakan lembutnya hawa dingin. Kami menggunakan kendaraan roda empat karena cuaca dingin. Jendela pada mobil tidak kami buka jendela mobil hanya setengah saja seutuhnya.

Hampir setiap pagi kami akan mendapat tegur-sapa dari anak-anak di pertigaan jalan Timor Raya, jalan sumbu yang akan kami lalui. Anak-anak ini berseragam, menyandang tas perlengkapan sekolah menuju ke sekolah.

Selai anak-anak yang ke sekolah, ada pula kaum perempuan yang hendak ke Pasar Oesao membawa dagangan mereka berupa berjenis sayuran. Kami bertegur sapa dengan ucapan shalom dan selamat pagi. Kemudian kami melaju di jalan sumbu. Kendaraan saya pacu dengan kecepatan 50 km/jam dikarenakan masih berkelok kelok jalan yang kami lalui, sambil sesekali bunyi klakson kendaraan saya bunyikan sebagai tanda bertegur sapa dengan sesama kendaraan yang kami saling kenal.

Saat kami ada di kilometer 42 Jalan Timor Raya laju kendaraan saya pacu dengan kecepatan 70 - 80 km/jam. Hal ini disebabkan rute yang kami lalui sudah tidak berkelok kelok lagi dan jalan masih tergolong sepi. Mungkin masih pagi sehingga pengguna  jalan yang belum berani menembus hawa dingin pagi setiap paginya. Apalagi pagi ini terasa lebih dingin dari biasanya, namun saat melewati lokasi pasar Lili sudah terlihat  para pedagang kaki lima yang menjual sirih pinang, sayuran dan beberapa pedagang ternak yang sudah beraktifitas. Mereka bagai telah mengalahkan cuaca dingin pagi ini, demi tuntutan hidup yang harus mereka genapi.

Hari ini, Rabu (26/2/25) Jalan Timor Raya termasuk sepi dari biasanya. Setiap pagi saat melewati Markas Brigif 21 Komodo sudah terlihat barisan panjang para anggota Brigif 21 Komodo  yang sudah berolahraga di sepanjang jalan Timor Raya. Begitu pula Yonif RK 744/SYB · Satya Yudha Bhakti. Belum lagi anggota  Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha yang datang dari arah berlawanan sehingga dapat menghambat laju kendaraan yang membawa kami dalam  perjalanan setiap paginya.

Namun hari ini hanya terlihat beberapa anggota Brigif 21 Komodo  yang terlihat berjalan santai dan membentuk beberapa kelompok di ruas jalan, sedangkan anggota Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha yang berjalan berkelompok sambil menenteng senjata laras panjang dan berjalan ke arah Timur.

Saat melewati Civic Center terlihat beberapa anggota Provos entah dari satuan mana yang berdiri di ruas jalan sambil bercerita. Apa pun yang mereka bicarakan, tidak jelas pada kami namun terlihat masih santai. Pada kondisi jalan ini yang termasuk lengang ini memungkinkan saya memacu laju kendaraan pada kecepatan antara 70 - 80 km/jam.

Saat melewati lokasi Civic Center saya anak saya sudah tertidur entah pulas karena lelah atau hawa dingin. Saya tetap melaju pada kecepatan yang sama karena kami harus tiba di sekolah anak saya tepat pukul 06.30 WITa. Lalu kami berbelok kekiri pada kilometer 25 menuju ke sekolah yang kami tuju. Cuaca mulai terasa hangat karena sepertinya matahari pagi sudah mulai menyembul di ufuk Timur. Dalam perjalanan ke sekolah sesekali saya menyapa orang tua murid yang anaknya bersekolah di sekolah yang sama dengan anak saya, walaupun harus melewati jalan yang tidak terlalu mulus dan juga melewati jalan yang masih berupa perkerasan. Saya masih tetap berpacu dengan waktu dan perjalan hari ini kami tempuh dengan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan karena kami tiba di sekolah pada pukul 6.28 Wita.

Saya lalu berbalik arah menuju Timur untuk menuju ke sekolah di mana tempat saya bertugas. Kali ini saya tidak bisa melaju dengan kecepatan yang sama karena jalanan mulai ramai dengan kendaraan baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang sebagian besar juga adalah para pegawai yang bekerja di Civic Center Kabupaten Kupang.  Selain itu mata saya juga harus beradu  dengan sinar matahari yang sudah agak tinggi dan cukup menyulitkan pandangan saya.

Cuaca hangat sinar matahari sudah sangat terasa, jalan sudah dipenuhi dengan barisan anak anak sekolah yang sedang menunggu kendaraan kesekolah,  saat melewati SPBU Naibonat saya mampir sebentar dan mengisi bahan bakar. Kemudian saya melanjutkan perjalanan.

Suasana sejuk saya dapati lagi ketika melewati kolam pemandian Camplong. Saat melewati hutan Wisata Alam Camplong, suguhan suasana sejuk masih terasa walau saat itu sudah pukul 07.30 WITa. Setelah kurang lebih 10 menit saya berbelok arah kearah Selatan dari Jalan Timor Raya pada kilometer 53 sesekali saya menyapa orang – orang yang saya temui di jalan menuju sekolah. Pukul 08.00 Wita  saya tiba di sekolah tempat saya bertugas.

Demikian suasana yang saya temui dalam perjalan sejak dari rumah menuju ke sekolah hari ini.



Penulis: Alex Faot
Editor: Admin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curhat ibu Guru pada Jalan yang dilalui Bagai si Anak Tiri

Catatan tentang Kebun Kelapa pada Penulis Pemula

Menulis untuk Berterima kasih