Percakapan Random Anak-Ibu
Percakapan random mama dan anak
Masih tetap dari kompleks Kemiri Indah, namum kali ini bukan
tentang kompleksnya melainkan percakapan seorang anak laki-laki yang baru duduk
di bangku PAUD bersama ibunya.
Pada suatu sore matahari mulai beranjak menuju peraduannya.
Di teras depan satu unit bangunan rumah sederhana duduk lah seorang anak
laki-laki berusia sekira 5 tahun. Mari
kita sebut namanya Reynand. Reynand si paling aktif dan suka bertanya dengan
pertanyaan yang akan buat ibunya kewalahan saat menjawab. Ia sangat suka bercerita
dan bercanda dengan ibunya.
Tiba-tiba dalam keheningan Reynand memulai percakapan.
“Mama!“
“Iya Reynand. Bagaimana?”
“Mama kenapa harus ada matahari?”
mama berpikir sejenak
dan berguman dalam hati, “wah pertanyaan hots ini, hahaha.'’
“Iya ade, matahari diciptakan untuk menyinari bumi,”
Ibu belum selesai bicara di sambung oleh Reynand
“Berarti jika matahari tidak ada maka bumi gelap.”
“Iya Reynand. Jika matahari tidak ada kita akan kegelapan
tidak kenal pagi, siang dan sore.”
“Ooooooohhh begitu, yah mama.”
“Iya Rhey.”
Mama dan Reynand berdiam sejenak sambil menikmati teh dan
pisang goreng sambil menikmati suasana sore di kompleks yang dipenuhi dengan
anak anak yang sementara bermain, tiba Reynand memulai percakapan lagi.
“Mama besok aku sekolah yach?”
“Iya, besok Reynand sekolah!”
“Mama apa nama sekolahku mama?”
“PAUD Tunas Belia.”
“Mama aku ke sekolah sering terlambat, kenapa yah?”
“karena Reynand sering main handphone sampai larut
malam, akhirnya telat bangun pagi, makanya sering terlambat.”
“Waduhhhhhh (sambil menepuk keningnya).Berarti aku harus
siap-siap dan berpakaian seragam waktu malam baru aku tidur, jadi saat bangun
pagi langsung berangkat mama, biar aku jangan terlambat ke sekolah, yah ma.”
“Aduhhhhhh!” Sekarang
gantian mama yang menepuk bening sambil tarik napas Panjang.
“Reynand tidak perlu begitu. Mama punya solusinya agar
jangan terlambat ke sekolah.”
“Caranya bagaimana mama?”
“Reynand harus kurangi bermain handphone dan waktu
tidur jangan sampe larut malam.”
Menghela napas Panjang.
“Oke siap mama tapi, mama harus janji besok pagi mama harus
belikan aku roti goreng buat sarapan pagi dan bekal ke sekolah.”
“siap Reynand.”
Suasana kembali hening, namun kali ini si kecil Reynand
sambil bermain kalerengnya yang berjumlah 4 buah. Dan ibunya sambil membaca.
Tiba - tiba si kecil Reynand memulai percakapan baru.
“Mama.”
“Ya. Bagaimana Reynand?”
“Mama aku boleh punya satu permintaan?”
“Ya, boleh bahkan lebih dari satu juga boleh.”
“Mama aku ingin punya mainan pesawat yang pake remot dan
bisa terbang sendiri. Boleh yah mama?”
Diam sejenak dan berpikir.
“Boleh Reynand tapi jangan sekarang, yahh karena bapa dan
mama belum punya uang.”
“’Kan bapa sama mama ada kerja.”
“Ya, tapi kan kita punya banyak kebutuhan Reynand.”
Dengan nada yang lembut.
“Seandainya kita kaya punya banyak uang, mama, pasti aku
bisa punya banyak mainan kayak anak orang-orang kaya.”
“Sayang, kita punya makan dan minum untuk hari lini kita
sudah bersyukur. Jadi Reynand harus rajin sekolah, rajin belajar biar jadi anak
pintar dan sukses nanti. Apapun yang Rey mau pasti bisa punya.”
“Siap mama, mulai sekarang aku akan rajin sekolah dan rajin
belajar.”
“Ya Reynand.”
Setalah bercerita, si kecil Reynand pamit pada ibunya untuk
pergi bermain,bergabung dengan teman-temannya di kompleks Kemiri Indah.
Penulis: Serly Ninu Ranti Tnunay
Editor: Heronimus Bani
Mantap cint👍💪😍
BalasHapus